Ada baiknya kita menetap pada ilmu, belajar dan mengulang-ulangnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk pada kita, kepada orang-orang yang menempuh jalan akhirat, semoga Allah Ta’ala memberikan Taufik kepada kita semua, dengan karunia dan rahmat-Nya.
Telah tetap dalam sebuah hadits dari Rasulullah SAW bahwa “Menuntut ilmu itu fardlu atas setiap muslim”.
Mungkin timbul pertanyaan dari dalam diri kita, begini :
“Ilmu apakah yang dianggap fardlu itu? Dan seauh mana batasan-batasan ilmu yang wajib didapatkan oleh seseorang dalam masalah ibadah?”
Perlu kita tahu, bahwa ilmu yang fardlu untuk dituntut itu secaraglobal ada tiga, yaitu:
1. Ilmu Tauhid
2. Ilmu Sirri (Ilu yang berhubungan dengan gerak hati)
3. Ilmu Syari’ah
Adapun batasan kewajiban mempelajari tiga ilmu tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ilmu Tauhid
Sekedar bisa mengetahui pokok-pokok agama, bahwa kita mempunyai Tuhan yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa berkehendak, hidup dan berfirman, mendengar dan melihat, Maha Esa tanpa ada yang menyekutui-Nya, mempunyai sifat-sifat kesempurnaan, bersih dari sifat kekurangan dan kemusnahan, bersih dari tanda-tanda kebaruan, menyendiri dengan sifat Qidam dari setiap yang baru. Kita juga mengerti bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba Allah Ta’ala dan utusan-Nya, yang benar tentang semua yang beliau terangkan mengenai akhirat, kemudian ada tanda sunnah Rasulullah SAW yang harus kita ketahui. Hati-hati, jangan sampai kita membuat bid’ah dalam agama Allah Ta’ala tanpa berdasarkan pada Al-qur’an atau Atsar (Hadits Nabi atau perkataan para sahabat beliau), yang bisa mengakibatkankita berada dalam keduduka yang mengkhawatirkan di hadapan Allah Ta’ala.
Semua dalil ilmu Tauhid, asal atau pokoknya sudah disebutkan dalam Kitab Allah Ta’ala (Al-qur’an), dalil-dalil itu telah dituturkan para guru dalam kita-kitab yang mereka susun dalam menerangkan pokok-pokok menjalankan agama.
Secara umum dapat dikatakan bahwa Segala hal yang tidak kita mengerti, lalu kita merasa tidak aman dari kerusakan dengan ketidaktahuan kita, maka hukumnya fardlu ‘ain menuntut ilmu untuk mengetahuinya dan kita tidak boleh meninggalkannya.
2. Ilmu Sirri
Yang termasuk fardlu ‘ain mempelajarinya adalah mengetahui mana yang wajib dikerjakan dan mana yang waib ditinggalkan, agar kita dapat benar-benar mengAgungkan Allah Ta’ala, niat yang benar dan selmatnya iman.
3. Ilmu Syari’ah
Yang dianggap fardlu ‘ain mempelajarinya adalah mengetahui seluk beluk perbuatan yang dufardlukan kepada kita, agar kita dapat mengerjakan dengan benar. Misalnya bersuci dan shalat. Adapun haji, zakat dan jihad, jika memang telah menjadi fardlu ‘ain bagi kita, maka mengetahui ilmunya juga fardlu ‘ain, agar kita dapat mengerakannya dengan benar. Jika dari ketiganya (haji, zakat dan jihad) belum wajib untuk kita, maka belajarnya pun tidak (belum) wajib.
Inilah batas-batas ilmu yang wajib didapatkan dan diketahui oleh seseorang. Semoga Allah Ta’ala memberikan Taufik kepada kita semua, amin.
Saturday, April 2, 2011
Home »
manajemen pemikiran
» Pertanyaan orang yang berilmu tentang ilmu
Pertanyaan orang yang berilmu tentang ilmu
Related Posts:
ANALOGI GUAPenafsiran sebuah kiasan tentang kehidupan masyarakat.Kiasan tentang gua bisa dipandang sebagai kritik menyakitkan dalam kehidupan sehari-hari kita yakni berada dalam tekanan oleh kedangkalan, oleh bayangan dan bukan benda se… Read More
Islam bukan ajaran yang "Dangkal"Ajaran Islam yang mudah dicerna, masuk akal dan rasional, agaknya pas jika diberikan pada mereka yang masih awam pada Islam, atau tepatnya para muallaf. Namun, cukup disitukah kita akan berhenti memahami Islam? Untuk seseoran… Read More
KONSEP KESADARANDzikir artinya sadar atau ingat, Dzikrullah maknanya dzikir atau ingat kepada Allah SWT dengan sadar serta mengucapkan kata-kata yang menuju kepada-NYA. maka dzikir dalam arti sempit biasanya (sering kali) diterjemahkan denga… Read More
Memahami peran budaya Pondok PesantrenOrang sering melihat pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan. Ada juga yang memperlakukannya sebagai entitas politik karena para Kiai yang memimpin pondok pesantren memang memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat.Sangat … Read More
FILSAFAT POLITIKPlato mengatakan jika kita ingin memiliki gambaran moralitas yang jelas bagi individu perorangan, kita harus kembali pada negara, dimana, kata plato, "tertulis jelas" bagi kita untuk bisa melihatnya. persoalan bentuk negara, … Read More
0 komentar:
Post a Comment