Recent

05 Apr 2025 | ٠٧ شوّال ١٤٤٦ ﻫ

Tuesday, April 19, 2011

“Khatir” --gerak hati-- (Malaikat Mulhim VS Setan Waswas)


Adapun asal timbulnya khatir, yaitu Allah Ta’ala menugasi di hati anak turun Adam, satu Malaikat yang mengajak berbuat kebaikan. Malaikat itu bernama Mulhim dan ajakannya biasa kita sebut “Ilham”.

Untuk mengimbangi Malaikat Mulhim ini, Allah Ta’ala juga memberi kuasa setan yang mengajak anak turun Adam untuk berbuat kejelekan. Setan itu bernama setan waswas dan ajakannya disebut waswasah. Jadi, Malaikat Mulhim pasti mengajak manusia kepaa kebaikan, sedangkan setan waswas tentu mengajak manusia berbuat kejelekan.
Demikian menurut kata sebagian besar Ulama’ kita.

Diceritakan dari seorang Guru Besar –Abu Bakr Al-Warraq- Rahimahullah :
Bahwa setan itu kadang-kadang mengajak manusia berbuat baik tetapi maksudnya jelek. Misalnya : setan mengajak manusia untuk melakukan perbuatan utama yang masih berada dibawah tingkatan perbuatan yang lain, atau mengajak manusia berbuat baik dengan maksud menarik manusia tersebut kedalam dosa besar --dimana kebaikannya tidak seimbang dengan kejelekan yang diperbuat--, seperti : ujub, riyaa dan sebagainya.

Dua makhluk halus ini (Malaikat Mulhim dan setan waswas) selalu bertempat dihati manusia. Sementara itu, manusia bisa merasakan pendengaran hatinya terhadap ajakan-ajakan tersebut. Hal ini sesuai dengan hadits-hadits yang diriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Apabila anak turun Adam dikaruniai anak, maka Allah Ta’ala menyertakan pada anak itu satu malaikat dan juga satu setan. Setan bertengger pada telingga hati manusia sebelah kiri dan malaikat bertengger pada telinga hati manusia sebelah kanan. Lalu keduanya selalu mengajak manusia tersebut”.
“Setan itu mempunyai tempat di hati anak turun Adam dan Malaikat juga mempunyai tempat”.

Kemudian Allah Ta’ala mengisikan pada ragangan manusia, watak yang condong kepada kesenangan-kesenangan dan memperoleh kelezatan-kelezatan bagaimanapun bentuknya, baik (halal) atau buruk (haram). Watak inilah yang disebut hawa nafsu yang selalu memalingkan manusia kepada berbagai kerusakan. Jadi, di dalam ragangan manusia terdapat tiga unsur yang selalu mengajak (satu diantaranya kita sendiri yang harus mengendalikannya, yaitu hawa nafsu –telah diterangkan dalam catatan sebelumnya--).

Selanjutnya, perlu kita tahu bahwa gerak-gerak hati itu adalah bekas-bekas yang timbul di dalam hati seseorang, yang mendorongnya dan mengajaknya untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan.
Bekas-bekas inilah yang disebut “khatir”, karena berubah-ubahnya hati. Semua khatir yang timbul di hati seseorang itu sebenarnya dari Allah Ta’ala. Hanya saja, khatir itu dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Khatir yang ditimbulkan oleh Allah Ta’ala di dalam hati pada permulaan. Khatir ini semacam ini disebut “Khatir” saja.
2. Khatir yang diadakan Allah Ta’ala sesuai dengan watak manusia, khatir ini dinamakan “hawa nafsu” dan digolongkan kepada nafsu tersebut.
3. Khatir yang diwujudkan Allah Ta’ala sesudah adanya ajakan Malaikat Mulhim. Khatir ini dinamakan “Khatir Ilham” atau “Khatir Malakiy”, atau biasa juga kita sebut sebagai “Ilham” saja.
4. Khatir yang ditimbulkan oleh Allah Ta’ala sesudah adanya ajakan setan. Khatir ini disebut "Khatir syaithaniy” atau “waswasah”. Dinamakan demikian, sebab waswasah itu gerak hati yang datang dari setan tetapi sebenarnya khatir ini timbul sesudah adanya ajakan dari setan, sehingga seolah-olah khatir ini datang dari setan.

Sementara itu, khatir yang datang dari hawa nafsu selalu (cenderung) mengajak manusia kepada kejelekan demi mencegah kebaikan dan agar orang menyimpang.
Seperti itulah macam-macam gerak hati dan kehadiran Malaikat Mulhim dengan setan waswas dalam hati kita. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari godaan-godaan setan, serta menguatkan iman kita kepada Allah Ta’ala, Rasul-Nya, malaikat-malaikat-Nya, Kitab suci Al-qur’an, Hari Kiamat serta Qada’ dan Qadar-Nya.

Related Posts:

  • Taubat An-nasuhaTaubat dari makshiyat dan mencari keridlaan musuh (orang yang pernah didzalimi) merupakan kefardluan yang harus dilaksanakan, sedangkan kebanyakan ibadah yang kita tuju adalah ibadah sunnah.Patutkah kita meninggalkan perkara … Read More
  • NAFSUDidalam tasawuf islam hanya dikenal dua nafsu pokok, yaitu nafsu syahwat dan nafsu ghalab. yang dimaksud dengan nafsu syahwat adalah keinginan-keinginan yang menyertai hampir disetiap pikiran kita.Syahwat itu sendiri dibagi a… Read More
  • ILMU DAN IBADAHPerlu kita ketahui, bahwa ilmu dan ibadah itu merupakan dua mutiara yang menyebabkan adanya apa yang kita lihat dan kita dengar. bahkan, lantaran ilmu dan ibadah lah, kitab suci diturunkan dan para utusan itu diutus. karena i… Read More
  • Ringan bisa jadi berat, berat bisa jadi ringanWahai saudaraku, hati manusia cenderung memiliki sifat baik kepada orang yang berbuat baik padanya dan memiliki sifat benci pada orang yang berbuat buruk padanya. andai kita bisa berbuat baik pada siapa saja, entah itu pada o… Read More
  • Penyesalan belum berarti taubatJika kita bertanya : Bukankah Nabi Muhammad SAW pernah bersabda "Menyesal dari dosa itu adalah taubat".?Beliau tidak menjelaskan/menyebutkan seperti apa yang kita tuturkan, yakni adanya syarat-syarat taubat, itu berarti kita … Read More

0 komentar:

Post a Comment