Recent

08 Apr 2025 | ١٠ شوّال ١٤٤٦ ﻫ

Saturday, April 9, 2011

Keutamaan diam dan macam-macam kerusakan lidah


Rasulullah SAW bersaba :
“Shalat adalah tiang agama, sedangkan diam itu Ibadah yang lebih utama. Bersedekah dapat mereda murka Allah SWT sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama. Puasa dapat menjadi perisai dari api neraka sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama. Jihad adalah puncaknya agama sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama”.

“Diam adalah perhiasan bagi orang yang berilmu dan penutup bagi orang yang bodoh”.

“Diam adalah akhlak yang paling mulia”.

“Diam adalah perkara yang banyak manfaatnya tetapi sedikit sekali orang yang mau melakukannya”.

“Barangsiapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir maka lebih baik berkatalah dengan kebaikan atau (jika tidak bisa) diamlah”.

“Jagalah lidahmu kecuali untuk berbuat (berkata) kebaikan, sesungguhnya dengan menjaganya kamu telah mengalahkan syaithan”.


Macam-macam kerusakan lidah:

1. Membicarakan sesuatu yang tidak bermanfaat.
2. Berlebihan dalam berbicara dan melebihi dari kebutuhannya sekaligus tidak ada kemanfaatannya.
3. Membicarakan perkara bathil yaitu membicarakan perihal kemaksiatan misalnya membicarakan tingkah laku wanita, menceritakan beberapa tempat yang digunakan bermabuk-mabukan, tempat-tempat nongkrong orang fasiq, perilaku orang-orag yang sombong, tanda-tandanya orang yang dicela atau menceritakan perangai orang yang tidak disenangi.
4. Perdebatan dan perbantahan (mengunggulkan diri sendiri dan tidak mau mengalah).
5. Bermusuhan, bertengkar dan bercekcok.
6. Meyakinkan dalam berbicara agar didengar dan dipercaya.
7. Berbicara melampaui batas, yaitu berkata buruk, kei, kotor, jorok, makian, cacian, dan penghinaan.
8. Mengutuk, melaknat, dan mengharapkan seseorang akan keburukan dengan kata-katanya.
9. Bersyair dengan lidahnya secara berlebihan, mengajak berbuat hal-hal yang diharamkan misalnya menceritakan siat-sifat orang lain, tertawa, berbicara yang menyerupai wanita (bagi kaum laki-laki), membicarakan hal-hal yang bisa enarik syahwat, dll.
10. Mengejek, mencemooh, dan memperolok seseorang.
11. Menyebarluaskan rahasia (berkhianat).
12. Janji palsu (tidak menepati janji).
13. Berbohong dalam berkata dan bersumpah (terlebih lagi bersumpah dengan nama Allah SWT).
14. Ghibah (menggunjing), yaitu menceritakan aib orang lain.
15. Memitnah atau mengadu domba.
16. Halam Dzil Wajhaini (bermuka dua), yaitu orang yang mempunyai dua lidah (orang munafik yang lebih jelek daripada pengadu domba).
17. Pujian yang mengakibatkan enam kerusakan yaitu empat dari pihak (orang) yang memuji):
- Pujian dapat mendatangkan sifat sombong.
- Merasa paling unggul.
- Pujian dapat menimbulkan kesenangan dan kemalasan.
- Percaya diri (ini adalah sifat yang paling rumit untuk di nalar kerusakannya, padahal percaya pada diri sendiri adalah sebuah kesalahan –Insya Allah akan dibahas dalam artikel berikutnya-).
- Bisa mengakibatkan ketidak ikhlasan seseorang dalam beribadah.
- Pujian hanya untuk Allah SWT, jika itu datang dari mulut seseorang, bedakah itu dengan menyekutukan-Nya.??
18. Kesalahan pada tiap-tiap tutur kata yang lemah lembut.
19. Menimbulkan pertanyaan dari orang-orang yang bodoh tentang perkara-perkara yang rumit (janganlah bertanya sebelum dijelaskan/merasa kritis akan sesuatu hal).

Related Posts:

  • Aqobatul ilmi wal makrifatAqabah ini selalu di lewati manusia agar dalam ibadahnya senantiasa waspada. dalam menempuh aqabah ilmu ini yang mesti di lewati dengan baik adalah perenungan terhadap kesempurnaan pemikiran, belajar serta bertanya kepada seo… Read More
  • Aku Bisa (Tentang Sebab dan Akibat)Tuhan... Seberapapun kuatnya diriku, aku tetap dalam genggaman kekuasaan-Mu. Aku hanya berusaha... Aku bisa bukan karena kekuatanku, Aku bisa bukan pula karena kepintaranku, Aku bisa bukan karena aku ini hamba yang hebat... … Read More
  • Mahabbatullah diatas segala mahabbahBismillahi Ar Rahmaani Ar Rahiimi..Cinta kepada Allah SWT merupakan cinta yang paling luhur dan mampu mendatangkan puncak kebahagiaan dan kedamaian spiritual (hati). cinta kepada Allah SWT semestinya menjadi pijakan semua tin… Read More
  • Merenungi Kematian dengan belajar dari pohon kelapa Seperti yang kita sudah ketahui bahwa kematian tidak dapat diurutkan seperti halnya huruf abjad, mulai dari huruf A dan berakhir di huruf Z. Datangnya kematian tidak bisa urut dari yang tua terlebih dahulu kemudian yang mud… Read More
  • Mengenal angan-angan"Melanturnya angan-angan ialah menginginkan hidup untuk waktu yang panjang, dengan memastikan. sedangkan pendeknya angan-angan yaitu tidak memastikan dalam berangan-angan itu, misalnya : mengikatnya dengan istitsnaa (Insya AL… Read More

0 komentar:

Post a Comment