Recent

Monday, September 14, 2009

Setetes embun dipagi hari, PART 1

Embun pagi yang bertengger di ujung daun memang sudah sering kita lihat. Namun jarang kita perhatikan. Bangun tidur, shalat subuh, berolah raga sebentar, mandi, makan lalu langsung pergi ke tempat kerja. Rutinitas dan kesibukan seperti itu telah menjadikan kita robot-robot kota yang telah di program pemiliknya. Waktu pagi mereka terasa begitu singkat, bahkan sarapan pun sering dilakukan di jalan atau malah setiba di kantor.

Setetes embun pagi memang sering luput dari perhatian. Padahal embun pagi adalah tanda-tanda dari ilahi. Sebuah tanda diantara tanda-tanda berakhirnya masa malam yang gelap gulita, lalu di gantikan oleh masa siang yang terang benderang. Tanda yang lain tentunya sudah jelas dengan terbitnya matahari, kokok ayam serta menghilangnya suara-suara binatang malam. Tapi datangnya embun menjadi unik, tidak seperti yang lainnya. Embun pagi bisa lebih lama kita pandang dan kita perhatikan.

Embun menjadi pertanda dimulainya hari dengan kejernihan. Mari kita sisakan waktu sebentar untuk melihat dan merenungkan. Renungkan apa saja, tapi arahnya satu yaitu KEJERNIHAN. Apa saja yang akan kita lakukan hari ini harus berdasarkan pikiran yang jernih dan hati yang bersih seperti halnya embun pagi yang jernih dan bersih. Mari kita sempatkan merasakan dinginnya embun pagi, rasakan hembusan angin di pagi hari, dan hirup udara segar dalam-dalam. Bedakan dengan hirupan udara tatkala kita berolahraga, sebab kali ini kita menghirup dan merasakannya dengan kejernihan pikiran hati. Hingga terucap "Alhamdulillah, betapa besar nikmat yang ENGKAU berikan pada kami, ya Allah ya Rabbii...". Lalu, mari kita mulai aktivitas keseharian kita dengan membaca Basmalah.

HIDUP, bagi seseorang selalu menyisakan pertanyaan besar "apa sih yang kita cari.?!bahasa sederhananya apa tujuan kita hidup.?!,

Bersambung...

0 komentar:

Post a Comment