Recent

Monday, September 7, 2009

manajemen jiwa 2

ibaratnya hati adalah raja dalam tubuh kita, pikiran adalah hakim sekaligus panglima, dan organ-organ tubuh lainnya adalah rakyat yang selalu setia dan tunduk sepenuhnya pada keputusan hakim (pikiran) dan rajanya (hati).

hati menginginkan sesuatu, pikiran yang memutuskan baik dan tidaknya. jika hati seseorang telah penuh dengan hal yang buruk (rusak), maka rusak lah semuanya. jika hati seseorang itu baik, maka baik lah semuanya.

pun begitu dengan pikiran. Ia selalu menuruti apa kata rajanya (hati). hanya, perannya lebih penting daripada organ-organ tubuh lainnya. peran yang ia jalankan adalah menimbang keinginan rajanya. namun jika "keinginan" rajanya (nafsu) itu lebih kuat, maka tunduk lah ia pada apa yang diinginkan oleh rajanya (hati).

mungkin salah satu dari kita pernah membaca buku-buku filsafat yang menyatakan bahwa filosofis-filosofis terdahulu (era yunani kuno-red.) telah menuhankan akal dari pemikiran-pemikiran mereka, mungkin ada benarnya karena pada saat itu pedoman pemikiran mereka bukanlah pada SANG KHALIQ melainkan sebuah rasionalitas. tapi pernyataan menuhankan akal itulah yang salah, karena apa yang mereka dapatkan dari pemikiran mereka sesungguhnya hati mereka lah yang bergerak terlebih dahulu. hati menyuruh akal untuk memikirkan sesuatu yang dikehendaki oleh hati yang selanjutnya berbuah menjadi suatu pemikiran.

suatu pemikiran tidak akan pernah ada tanpa di dahului oleh "keinginan" untuk memikirkan sesuatu, sedangkan keinginan itu sendiri adalah salah satu penduduk (rakyat) dari hati. dari sini mungkin kita bisa mengatakan bahwa...
Hati adalah tangisan
Hati adalah senyuman,
Hati adalah tingkah laku..
Hati adalah awal dari kebaikan dan keburukan.

1 comment: