Recent

Monday, September 14, 2009

AMANAH

APAKAH AMANAH ITU.?!
Para salaf berbeda pendapat tentang apa yang dengan amanah ini. Namun, perbedaan pendapat tersebut tidak bersifat kontradiktif. Mereka hanya berbeda dalam memilih istilah, perbedaan variatif.

Ada yang menjelaskan bahwa amanah adalah barang-barang yang dititipkan orang lain, ada juga yang mengatakan bahwa amanah adalah amanah di dalam pendengaran, lisan, pandangan, tangan, kaki, perut dan kemaluan.

RUANG LINGKUP AMANAH
Ruang lingkup amanah sangat luas sekali. Amanah meliputi agama, kehormatan, badan, nyawa, pengetahuan, ilmu, kekuasaan, wasiat, persaksian, pengadilan, pencatatan, penyampaian ucapan, rahasia, surat-surat, pendengaran, penglihatan, indra-indra yang lain, dan sebagainya. Masing-masing ada perinciannya.

KLASIFIKASI MANUSIA DALAM MENGEMBAN AMANAH
Pertama, kelompok yang meninggalkan amanah lahir batin, bahkan mengingkari amanah itu (mereka adalah orang-orang musyrik).

Kedua, kelompok yang berpura-pura mengemban amanah padahal batinnya membenci dan tidak suka dengan amanah itu. (Mereka adalah orang-orang munafik). Allah SWT telah berfirman yang artinya "Dan diantara manusia ada yang mengatakan, 'Kami beriman kepada Allah SWT dan hari akhir', padahal sesungguhnya mereka itu bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah SWT dan orang-orang yang beriman, padahal mereka sedang menipu diri sendiri tapi mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah SWT menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta". [Al-Baqarah(2) : 8 - 10]

Ketiga, kelompok yang mengemban amanah lahir batin. (mereka adalah orang-orang yang beriman).

Lihat lah Bumi, langit, dan gunung-gunung. Mereka telah mengemban amanah yang luar biasa berat, mereka adalah makhluk yang mengerti siapa yang menciptakannya tanpa harus berusaha. Mereka berjalan menuju syariat-Nya yang berlaku untuk mereka; penciptaan, pembentukan dan peredaran. Secara langsung dan tanpa perantara mereka menaati syariat itu. Mereka menjalankan kewajiban itu tanpa mereka sadari dan tanpa ada pilihan lain.

Lantas bagaimana dengan manusia.?!
Manusia dapat mengenal Rabbnya dengan pengetahuan dan rasa yang dimilikinya. Ia bisa sampai pada syariat yang berlaku untuknya dengan perenungan dan pandangannya. Ia beramal sesuai syariat dengan usaha dan upayanya. Ia menaati Allah SWT dengan iradahnya, kemauannya dan keinginannya sendiri seiring dengan upayanya untuk menahan penyimpangan dan memerangi kecenderungan syahwatnya. Manusia dalam setiap langkahnya adalah berkehendak...mengerti...dan bebas memilih jalannya, pun ia tahu ke mana ujung jalan yang akan dilaluinya. Dan sejatinya itu adalah AMANAH YANG BESAR.

Maka dari itu, hendaklah kita sebagai manusia mengerti alasan mengapa manusia dimuliakan di sisi Allah SWT dan bangkit untuk mengemban amanah yang telah kita pilih. Amanah yang telah ditolak oleh bumi, langit dan gunung-gunung.

0 komentar:

Post a Comment