Sujudku,
tak akan pernah memuaskan inginku untuk menghaturkan sembah sedalam kalbuku...
Semua syukurku hanya kupersembahkan untuk-MU ya ALLAH,
untuk sebuah nama, harta dan keluarga yang mencinta,
serta perjalanan yang selama ini tertempa...
Alhamdulillah.....pilihan dan kesempatan ini lah
yang membuat hamba mengerti lebih baik tentang makna diri ini,
Semua menjadi lebih berarti dan lebih mudah dihayati
Alhamdulillah.....
ku kagumi semua kebesaran-MU ya ALLAH,
mungkin aku menilai kehidupan dari sudut yang berbeda...
yang tak memadai dan hanya mengecap sebuah rasa,
semua harta dan jamuan nafsu yang tak kekal
dan bila aku tua, semua bukan lah menjadi bekalku untuk menghadap-MU...
sebesar apa pun rumah yang ku punya, tetap bermula dari sekeping batu bata,
dan semua itu bisa hilang dalam sekejap mata atas kehendak-MU...
kuhanya ingin benahi diri ini di hadap-MU ya Rabbii,
Jadikanlah aku tentara fi sabilillah,
tentara yang selalu setia di jalan-MU...
tentara yang selalu tertanam dua kalimah syahadah,
entah apa yang terjadi apabila persimpangan telah tiba di hadapanku,
pastilah banyak rintangan yang harus ku hadapi..
tapi aku berharap, aku tak lupa diri saat gembira,
dan hanya inginkan ENGKAU jika saatnya tiba...
aku hanya manusia yang penuh dengan kekhilafan,
tapi aku bisa membedakan cahaya dan kegelapan
kucoba tabah saat KAU hadapkan duri dan cobaan,
kucoba teguh saat KAU hidangkan kekuasaan dan perempuan yang senantiasa dipuja, dikejar dan diinginkan...
Aku mengerti siapa aku tanpa-MU di sisi,
lantas apa guna dari semua ini tanpa-MU ya Rabb...
ini hanyalah sebuah tulisan dan bisikan isi hati,
di mana aku selalu mencari sebuah keterangan...
selalu menjiwai peranan...
ku ucap syukur Alhamdulillah atas karunia dan rezeki
dan semoga aku tak terlena dalam perjalanan ini
Aku yang terus memandang begitu dalam ke dalam lubuk hati,
terus mencari Dzat yang tersembunyi dalam relung hati
dan ENGKAU yang Maha Melihat,
alam yang selalu menyelimuti,
serta wujud yang selalu menyertai diri ini...
ENGKAU pindahkan seluruh alam ke dalam mata hati ini,
ENGKAU yang hakiki...
ENGKAU yang mengerti segala yang terjadi di langit dan di bumi...
Qada' dan Qadar-MU telah memberiku kekuatan,
untuk menghindar dari segala kesesatan
janganlah ENGKAU biarkan nafsuku ini terliur dari pandangan-pandangan majazi...
aku yang masih bodoh dan hina,
sangat merindukan cahaya rahmat-MU ya Rabbii
Semoga cahaya Lailatul-MU tak akan pernah membutakan mataku,
semoga segala janji selalu dapat ku penuhi,
semoga aku selalu dapat menghadapi tikaman dari belakang...
setajam apa pun tikaman itu,
aku tak akan pernah risau...
dengan hati ini yang selalu memikirkan-MU di sepanjang perjalananku,
aku akan selalu pasrah,
dan syukurku akan selalu untuk-MU ya ALLAH ya Rabbii
ini lah diriku, yang hanya milik-MU...
Thursday, September 17, 2009
Home »
Renungan sufistik
» Perjalanan Hidup Seorang Pendiam
Perjalanan Hidup Seorang Pendiam
Related Posts:
Mari berjalan-jalan di dunia nafsu (Musuh yang dicintai kebanyakan manusia)Seperti yang telah dijelaskan dalam catatan sebelumnya, dari sebuah buku yang berjudul “Insan Kamil”, saya mendapati ada empat pembagian nafsu (Muthmainnah, Supi’ah, Amarah, Lawwaamah). Salah satu dari keempat nafsu itu adala… Read More
Keutamaan diam dan macam-macam kerusakan lidahRasulullah SAW bersaba :“Shalat adalah tiang agama, sedangkan diam itu Ibadah yang lebih utama. Bersedekah dapat mereda murka Allah SWT sedangkan diam itu ibadah yang lebih utama. Puasa dapat menjadi perisai dari api neraka s… Read More
Permulaan gerakan hati dan pikiran menuju IbadahPada permulaannya, di hati seseorang tergerak begini :"Kita ini selalu dikaruniai berbagai nikmat oleh Allah SWT (seperti nikmat hidup, dapat berbuat berbagai macam hal, diberi akal, bisa berbicara, serta semua sifat mulia da… Read More
Anekdot Al-Junaid Abul Qasim Al-Junaid bin Muhammad wafat tahun 297 H / 910 M. Beliau adalah pemuka thariqat kaum sufi. Berasal dari Nahawand, namun lahir dan tumbuh besar di irak. Beliau dikenal sebagai seorang faqih dalam bidang mazhab Abu … Read More
"Aku tidak tahu"Dan diantara tanda-tanda Ulama akhirat adalah tidak tergesa-gesa dalam memberikan fatwa, tetapi berdiri teguh menjaga diri dari memberi fatwa selama masih ada jalan untuk melepaskan diri.Jika ia ditanya tentang apa yang diket… Read More
0 komentar:
Post a Comment