Recent

12 Apr 2025 | ١٤ شوّال ١٤٤٦ ﻫ

Tuesday, November 24, 2009

"Hati" (The Questions for heart)


Banyak orang membicarakan tentang hati. begitu mudah pula orang berkata soal hati. tapi apakah mereka tahu apa itu hati? bagaimana sebenarnya hati itu? dan seperti apa sebenarnya hati kita itu?
Sempatkah terpikir bagaimana bisa sebuah hati yang mungil yang ada dalam tubuh kita bisa menampung segala memori-memori yang telah kita dapatkan selama hidup kita?
bagaimana juga hati bisa merasakan sakit yang luar biasa manakala kita tersakiti oleh sesuatu hal yang menyakitkan? berbicara soal hati mungkin akan ada jutaan referensi yang berbeda, apakah hati itu hanyalah segumpal darah pekat.?!
Lebih gampangnya kita bisa mengatakan bahwa hati itu sebenarnya adalah "ruang" yang terbagi oleh sekat (pembatas) menjadi dua bagian, kebaikan (Muttaqiin) dan keburukan (Munafiqiin). lantas bagaimana kita bisa mengetahui hati yang mana yang lebih dominan dalam diri kita, oleh karena itulah mengapa kadang kita dihadapkan oleh berbagai pilihan yang (kadang) membingungkan bagi kita. saat itulah kontradiksi (antara kebaikan dan keburukan) itu berkompetisi menguasai keadaan. dalam pembahasan sebelumnya (manajemen jiwa 2) disebutkan bahwa hati adalah raja dan pikiran adalah penglima (hakim) dalam tubuh kita. seperti halnya disini, hati akan menentukan sesuatu yang selanjutnya akan mengutus pikiran kita untuk mengambil sebuah keputusan. keputusan yang baik adalah hasil dari dua kontradiksi (hati baik dan hati yang buruk) dimana kebaikanlah yang menang. pun begitu sebaliknya, keputusan yang buruk adalah hasil dari dua konrtadiksi itu (dimana keburukan adalah pemenangnya).
Mungkin disinilah pentingnya selalu menjaga hati (untuk tetap teguh, tegar, dan yakin) pada sebuah prinsip dan keyakinan agar hati kita tetap tenang dalam menghadapi segala situasi yang sulit. hati yang tenang akan senantiasa menghasilkan pikiran yang jernih.
Bersambung...

Related Posts:

  • Meredam nafsu (negatif) dengan cara mengamatinyaSeorang guru pernah berkata :“Didalam diri tidak ada pribadi yang berbuat, dan diluar diri tidak ada pribadi yang terkena perbuatan”.Penjelasannya begini :Pikiran yang dikuasai oleh nafsu-nafsu adalah penyebab dari ketidak ba… Read More
  • Penyesalan belum berarti taubatJika kita bertanya : Bukankah Nabi Muhammad SAW pernah bersabda "Menyesal dari dosa itu adalah taubat".?Beliau tidak menjelaskan/menyebutkan seperti apa yang kita tuturkan, yakni adanya syarat-syarat taubat, itu berarti kita … Read More
  • ILMU DAN IBADAHPerlu kita ketahui, bahwa ilmu dan ibadah itu merupakan dua mutiara yang menyebabkan adanya apa yang kita lihat dan kita dengar. bahkan, lantaran ilmu dan ibadah lah, kitab suci diturunkan dan para utusan itu diutus. karena i… Read More
  • Taubat An-nasuhaTaubat dari makshiyat dan mencari keridlaan musuh (orang yang pernah didzalimi) merupakan kefardluan yang harus dilaksanakan, sedangkan kebanyakan ibadah yang kita tuju adalah ibadah sunnah.Patutkah kita meninggalkan perkara … Read More
  • Iblis, setanSahabat Umar RA bersabda :"Sesungguhnya iblis itu memiliki sembilan keturunan yang bernama : zaliitun, watsin, laqus, a'wan, haffaf, murroh, masuth, dasim dan han.1. setan zaliitun yang bertugas menggoda penghuni pasar, ditem… Read More

0 komentar:

Post a Comment