Recent

11 Apr 2025 | ١٣ شوّال ١٤٤٦ ﻫ

Friday, February 4, 2011

Inikah zaman yang dimaksud oleh Rasulullah SAW.?


"Aku mengharapkan orang-orang ini melakukan lima perkara namun aku tidak bisa menemukannya" (Hakim Al-Asham). Aku mengharapkan meraka berlaku tha'at kepada Allah SWT dan zuhud dunia, tetapi mereka tidak mau melakukannya. aku berkata: "jika kalian tidak mau tha'at dan zuhud, maka bantulah aku dalam masalah tersebut". orang-orang tidak mau membantu, maka aku katakan "bila kalian tidak mau, maka ridlalah kalian kepadaku, jangan kalian membenciku manakalah aku melakukan tha'at dan zuhud". mereka tidak mau, maka aku berkata : "kalau begitu, janganlah kalian mencegahku bila aku hendak tha'at dan zuhud". mereka tetap saja mencegahku, maka aku berkata : "baiklah, kalian jangan mengajakku untuk mengerjakan perkara yang tidak membuat ridla Allah SWT yang Maha Agung dan janganlah kalian memusuhiku, apabila aku tidak mengikuti kalian". mereka pun juga tidak mau. lalu aku meninggalkan mereka dan sibuk mengurusi diriku sendiri.

Rasulullah SAW pernah bersabda "Zaman fitnah ialah zaman pertikaian".
Ditanyakan oleh seorang sahabat, "apakah zaman pertikaian itu.?", Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu zaman ketika seseorang tidak aman terhadap teman duduknya".

Ibnu Mas'ud menuturkan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Harits bin 'Umairah, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada beliau: "Jika engkau dikaruniai umur panjang, tentu akan datang padamu suatu masa, yang pada masa itu banyak juru khutbah sedikit Ulama'nya, banyak orang meminta sedikit yang mau memberi, kesenangan nafsu di masa itu merupakan penuntun dalam menuntut ilmu".

Al-Harits bertanya : "Kapankah kejadian yang demikian itu, ya Rasulullah.?", Rasulullah SAW bersabda : "Nanti apabila jama'ah shalat dimatikan (jarang orang yang mau shalat berjama'ah), uang sogok diterima, agama dijual dengan harga murah dari harta dunia. nanti kalau sudah demikian, maka carilah keselamatan, carilah keselamatan! kasihan kau! carilah keselamatan (yakni keselamatan agama)".

Semua yang tersebut dalam hadits-hadits diatas, pasti sudah kita lihat dengan mata kepala kita pada zaman kita ini dan orang-orang yang berada dizaman kita (sekarang ini). karena itu, mari kita waspada. mari berhati-hati terhadap hati kita sendiri.
Orang-orang kuno yang shalih-shalih (semoga Allah SWT meridlai mereka) telah sepakat untuk memperingatkan para muslimin, terhadap zaman fitnah dan ahlinya.

Orang-orang kuno itu memilih untuk mengucilkan diri dari pergaulan dan menyuruh 'uslah. mereka juga saling berwashiyat dalam urusan 'uslah ini. tentu kita tidak akan ragu lagi bahwa orang-orang kuno yang shalih-shalih itu lebih awas dan lebih mempunyai kehendak baik terhadap kita, daripada yang lainnya. dan perlu kita ketahui bahwa pada zaman sesudah zaman mereka tidak bisa dianggap lebih baik ketimbang zaman yang telah ada. sebaliknya, pasti lebih buruk dan lebih pahit dibandingkan dengan zaman yang telah lewat itu.

Related Posts:

  • Arti Tasauf / TasawufBismillahi Ar Rahmaani Ar Rahiimi.Sebelum abad kedua Hijriyah, mulailah terdengar kata-kata "Tasauf".Menurut penyelidikan yang seksama, ahli kebatinan yang mula-mula sekali digelari orang "shufi" ialah Abu Hasyim dari kaufah … Read More
  • Menuju Kebahagiaan TertinggiBismillahi Ar Rahmaani Ar Rahiimi.Rasa ingin selalu tahu hal yang baru adalah hal yang fitri manusia. Karena ia datang ke dunia ini dengan serba tidak tahu (Laa ta’lamuuna syai-an). Apabila ia dapat mengetahui sesuatu yang se… Read More
  • Sekilas tentang percintaan yang ajaib (Syams ad diin dan Rumi)Tidak banyak yang diketahui dari Syams al-Dien. ia muncul dengan tiba-tiba sebagai seorang darwis (guru spiritual pengelana). ia tiba di Konya -tempat tinggal Rumi- dari kota Tabriz pada sekitar bulan Oktober 1244. ia mengina… Read More
  • Tasawuf di Negeri PersiaBismillahi Ar Rahmaani Ar Rahiimi.Persia telah banyak memunculkan Ulama-ulama besar seperti Al Ghazali, filosof seperti Ibnu Sina, dan ahli bahasa Arab yang sangat berjasa dalam perkembangan bahasa itu seperti Sibawaihi. dan … Read More
  • Tafakur, melampaui segala tahap kebaikanKita mungkin sering membaca ayat Al-Qur’an yang berbunyi “afalaa tatafakkaruun” (tidakkah kalian berfikir?), disini kita diperintahkan untuk terus berfikir akan segala kekuasaan, kebesaran, keagungan Allah SWT, dan yang lebih… Read More

0 komentar:

Post a Comment