Bismillahi Ar Rahmaani Ar Rahiimi..
Cinta kepada Allah SWT merupakan cinta yang paling luhur dan mampu mendatangkan puncak kebahagiaan dan kedamaian spiritual (hati). cinta kepada Allah SWT semestinya menjadi pijakan semua tindakan seorang mukmin. ia merupakan kekuatan yang bisa mengarahkan perilaku manusia ke arah kebaikan. ketika cinta kepada Allah SWT melekat dalam jiwa manusia, maka semua perbuatannyaakan tunduk dalam rangka taat kepada Allah SWT. ia akan melakukan perbuatan yang dicintai dan di ridhai-Nya, menjauhi perbuatan maksiat dan setiap perbuatan yang dibenci dan dilarang oleh Allah SWT.
Manusia biasanya cinta kepada orang yang berbuat baik kepadanya. karena itu cinta seorang anak kepada orang tuanya disebabkan karena pemeliharaan, pembelaan, kasih sayang, dan pendidikan yang telah diberikan orang tua kepadanya. jika kita merenungkan nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita, kita tidak akan mampu menghitungnya. Allah SWT telah menciptakan kita dalam bentuk yang paling baik, lebih memuliakan kita daripada makhluk-makhluk-Nya, menundukkan alam bagi kita, menjadikan kita sebagai khalifah dimuka bumi, mengutus para Nabi dan Rasul sepanjang masa untuk menyelamatkan kita dari kesesatan, menunjuki kita ke jalan yang benar, dan memberikan kita pedoman hidup yang lurus agar kita hidup bahagia dunia dan akhirat kelak.
Oleh karena itu, sudah selayaknya manusia menjadikan cinta cinta kepada Allah SWT lebih besar daripada cintanya kepada yang lain. Allah SWT berfirman:
"Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya, dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya, dan Allah tidak mendatangkan petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS 9:24)
Rasulullah SAW pun menganjurkan manusia untuk mencintai Allah SWT atas nikmat-nikmat-Nya yang berlimpah. beliau bersabda: "Cintailah Allah karena DIA telah memberimu makanan dari nikmat-nikmat-Nya." walaupun Rasulullah SAW adalah orang yang paling mencintai Allah SWT dan paling dekat dengan-Nya, tetapi beliau selalu memohon kepada Allah SWT untuk diberu anugerah berupa cinta kepada-Nya, karena dalam cinta ini beliau mendapatkan kepuasan ruhani paling tinggi yang tidak ada bandingannya. Rasulullah SAW pernah berucap dalam doanya: "Ya Allah, berilah aku rezeki berupa cinta-Mu kepadaku dan cintanya orang-orang yang Engkau cintai."
Allah SWT juga menyuruh Rasulullah SAW berdoa dengan doa ini: "Ya Allah, aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu."
Monday, January 28, 2013
Mahabbatullah diatas segala mahabbah
Related Posts:
Meredam nafsu (negatif) dengan cara mengamatinyaSeorang guru pernah berkata :“Didalam diri tidak ada pribadi yang berbuat, dan diluar diri tidak ada pribadi yang terkena perbuatan”.Penjelasannya begini :Pikiran yang dikuasai oleh nafsu-nafsu adalah penyebab dari ketidak ba… Read More
Percakapan Rossi-Stoner usai balapan, motoGP Jeres, 03 April 2011 (gambaran dari Keburukan sebuah ambisi)JEREZ – Casey Stoner harus mengubur ambisinya menjuarai GP Spanyol, Jerez, setelah terjatuh akibat menyenggol motor Valentino Rossi. Stoner tidak bisa melanjutkan balapan, sementara Rossi tetap menyelesaikan balapan hingga fi… Read More
Jadi, seperti itukah setan itu.?Tentu benar ketika Yahya Bin Mu’adz Ar-Razie berkata : “Setan itu menganggur, sedangkan engkau sibuk (dengan berbagai pekerjaan). Setan itu dapat melihatmu, sedangkan engkau tidak dapat melihatnya. Engkau selalu lupa kepadany… Read More
“Khatir” --gerak hati-- (Malaikat Mulhim VS Setan Waswas)Adapun asal timbulnya khatir, yaitu Allah Ta’ala menugasi di hati anak turun Adam, satu Malaikat yang mengajak berbuat kebaikan. Malaikat itu bernama Mulhim dan ajakannya biasa kita sebut “Ilham”.Untuk mengimbangi Malaikat Mu… Read More
JIKA KITA BERTANYA, JIKA KITA BERKATA (Taubat An-nashuha, bagian 2)Bila kita bertanya : Bagaimana mungkin seseorang dapat hidup tanpa melakukan dosa sama sekali (baik dosa kecil maupun dosa besar), sedangkan mengenai para Nabi Allah sendiri (yang merupakan hamba-hamba mulia di sisi Allah) --… Read More
0 komentar:
Post a Comment