Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq RA bersabda:
Delapan perkara yang menjadi perhiasan bagi delapan perkara yang lain adalah:
- Menahan diri untuk meminta-minta merupakan perhiasan bagi orang yang faqir. Rasulullah SAW bersabda: "Pemberian orang mu'min di dunia adalah kefaqiran".
- Bersyukur merupakan perhiasan kenikmatan. Sebab bersyukur itu adalah penyebab terwujudnya nikmat yang tidak pernah hilang dan sebagai lantaran turunnya nikmat yang lain yang belum pernah dimilliki.
- Kesabaran merupakan perhiasan suatu musibah. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda: "Kesabaran itu dapat menjadi penutup dari segala kesusahan dan penolong untuk segala kesulitan"
- Tawadlu' merupakan perhiasan bagi orang yang memiliki kedudukan mulia. Dan diantara tanda-tanda ketawadlu'an seseorang ialah senang merahasiakan jati dirinya dan mau menerima kebenaran dari orang lain baik dari mulia atau dari orang yang rendah.
- Sopan santun merupakan perhiasan ilmu.
Sebagaimana kisah ini: Pada suatu hari seorang jariah sedang membicarakan perihal Rasulullah SAW kemudian beliau mengetahuinya dan bertanya kepada jariah tersebut. "Engkau siapa?" jariah tersebut menjawab, "Putri seorang laki-laki dermawan yang bernama Hatim". Kemudian beliau bersabda "Kasihanilah pemuka kaum yang sudah direndahkan, kasihanilah orang kaya yang telah jatuh miskin dan kasihanilah orang alim yang disia-siakan diantara orang-orang bodoh".
- Merendahkan diri merupakan perhiasan orang yang mencari ilmu. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa keluar dengan tujuan menuntut ilmu maka Allah Ta'ala pasti akan membukakan pintu surga, dan para malaikat akan membentangkan sayap untuknya, serta para malaikat yang bertempat di langit juga ikan-ikan yang bertempat di laut memintakan ampunan untuknya." (HR. Abu Ya'lu).
- Meninggalkan kebiasaan menghitung-hitung perbuatan/amalnya merupakan perhiasan amal kebaikan itu sendiri.
- Khusyu' (hatinya selalu diliputi rasa ketakutan) merupakan perhiasan untuk mengerjakan shalat.
Delapan perkara yang menjadi perhiasan bagi delapan perkara yang lain adalah:
- Menahan diri untuk meminta-minta merupakan perhiasan bagi orang yang faqir. Rasulullah SAW bersabda: "Pemberian orang mu'min di dunia adalah kefaqiran".
- Bersyukur merupakan perhiasan kenikmatan. Sebab bersyukur itu adalah penyebab terwujudnya nikmat yang tidak pernah hilang dan sebagai lantaran turunnya nikmat yang lain yang belum pernah dimilliki.
Sumber gambar: allah-is-the-one.blogspot.com |
- Kesabaran merupakan perhiasan suatu musibah. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda: "Kesabaran itu dapat menjadi penutup dari segala kesusahan dan penolong untuk segala kesulitan"
- Tawadlu' merupakan perhiasan bagi orang yang memiliki kedudukan mulia. Dan diantara tanda-tanda ketawadlu'an seseorang ialah senang merahasiakan jati dirinya dan mau menerima kebenaran dari orang lain baik dari mulia atau dari orang yang rendah.
- Sopan santun merupakan perhiasan ilmu.
Sebagaimana kisah ini: Pada suatu hari seorang jariah sedang membicarakan perihal Rasulullah SAW kemudian beliau mengetahuinya dan bertanya kepada jariah tersebut. "Engkau siapa?" jariah tersebut menjawab, "Putri seorang laki-laki dermawan yang bernama Hatim". Kemudian beliau bersabda "Kasihanilah pemuka kaum yang sudah direndahkan, kasihanilah orang kaya yang telah jatuh miskin dan kasihanilah orang alim yang disia-siakan diantara orang-orang bodoh".
- Merendahkan diri merupakan perhiasan orang yang mencari ilmu. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa keluar dengan tujuan menuntut ilmu maka Allah Ta'ala pasti akan membukakan pintu surga, dan para malaikat akan membentangkan sayap untuknya, serta para malaikat yang bertempat di langit juga ikan-ikan yang bertempat di laut memintakan ampunan untuknya." (HR. Abu Ya'lu).
- Meninggalkan kebiasaan menghitung-hitung perbuatan/amalnya merupakan perhiasan amal kebaikan itu sendiri.
- Khusyu' (hatinya selalu diliputi rasa ketakutan) merupakan perhiasan untuk mengerjakan shalat.